Jumat, 04 Juni 2010

PROPOSAL

1. PERMASALAHAN
a. Masih kurangnya fasilitas – fasilitas pendukung IT untuk media pembelajaran
b. Pemahaman guru tentang pentingnya IT masih kurang
c. Kerjasama antara guru IT kurang kompak

2. PEMAHAMAN GURU TENTANG PENTINGNYA IT MASIH KURANG

3. TUJUAN
a. Memaksimalkan penggunaan IT
b. Memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya sarana IT dalam dunia pendidikan
c. Memberikan kemudahan sebagai sarana interaktif pembelajaran yang berbasis IT

4. RUANG LINGKUP PENELITIAN
a. Sosialisasi dan pengembangan website
b. Mengadakan seminar tentang IT
c. Pelatihan dan Penawaran fasilitas – fasilitas pendukung IT

5. TIM
a. Rohmandi
b. M. Khalimi
c. Alip Hadi Prasetyo

6. JADWAL
a. Bulan Juli s/d Agustus : Sosialisasi dan pengembangan website
b. Bulan September s/d Oktober : mengadakan seminar tentang IT
c. Bulan November s/d Desember : Pelatihan dan penawaran fasilitas-fasilitas pendukung
IT

7. RANCANGAN ANGGARAN BELANJA

a. Sosialisasi dan pengembangan website : Rp. 20.000.000
b. Mengadakan seminar tentang IT : Rp. 50.000.000
c. Pelatihan dan Penawaran fasilitas – fasilitas pendukung IT: Rp, 100.000.000
Total anggaran : Rp. 170.000.000

Selasa, 01 Juni 2010

PROPOSAL

KETERBATASAN TEMPAT BELAJAR DAN LAHAN SEKOLAH

I. Latar Belakang

Perkembangan dunia pendidikan dewasa sekarang ini semakin pesat. Lokasi dan bangunan gedung sebagai sarana pendidikanpun sangatlah penting diperhatikan sehingga dapat memperlancar dan memberi kenyamanan proses belajar dan mengajar di lingkungan sekolah. Tidak dipungkiri setiap sekolah ataupun lembaga pendidikan sangatlah perlu mempunyai lahan dan gedung sendiri. Sangat ironis jika sebuah sekolah atau lembaga pendidikan tidak mempunyai lahan atau gedung sendiri apalagi sekolah yang statusnya negeri.

II. Masalah Yang di Hadapi

Gedung SMA Negeri 1 Slawi sekarang ini berasal dari Komando Brigif 4 Dewaratna yang diserahkan kepada pemda Kabupaten berupa bangunan sekolah di atas tanah Kodam Diponegoro yang belum selesai pembangunannya. Oleh pemda Kabupaten Tegal diteruskan pembangunannya dan digunakan untuk SMA Negeri 1 Slawi sebanyak 7 lokal. Panitia PGSL kemudian membangun gedung di kampong preman desa Dukuhwringin diatas tanah milik pemda seluas 2 hektar. Kegiatan belajar mengajar pada waktu itu pada dua tempat yaitu di. Jl. A. Yani No. 1 ( Jl. Wachid Hasyim 1, gedung sekarang) dan di Dukuhwringin ( sekarang SMA Negeri 2 Slawi). Permasalahan yang dihadapi sekarang adalah luas lahan dan status tanah, dimana dari pihak Komando Brigif 4 Dewaratna akan mengkaji ulang atas status lahan yang sampai sekarang dipakai oleh SMA Negeri 1 Slawi. Keadaan ini sempat heboh dikalangan para guru dan staf karyawan SMA Negeri 1 Slawi.

III. Solusi Yang diharapkan

Masalah lahan di SMA Negeri 1 Slawi sampai sekarang pengembangan tambahan ruang belajar dan lain-lain diarahkan secara vertikal (bertingkat). Proses pembangunan akan berlanjut untuk mewujudkan sarana pergedungan, peralatan yang memadai sesuai dengan kemajuan jaman.

Untuk status lahan dari pihak pemda merencanakan dengan solusi tukar guling lahan dengan pihak Komando Brigif 4 Dewaratna, yang sampai sekarang sedang dalam proses.

Catatan : Mohon maaf apabila yang kami sajikan ada kesalahan, terimakasih.

Sabtu, 17 Januari 2009

Pendidikan Yang Bermutu

Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM (Pembelajaran Kontekstual). ("Mampu" termasuk Kreatif)

Kami di Pendidikan.Network sudah terus mendukung perkembangan teknologi di DepDikNas maupun di sekolah sejak tahun 1998. Tetapi kami juga wajib untuk memonitor perkembangan teknologi dari sisi keuntungan dan kemajuan mutu pendidikan secara rialistik dan holistik, kalau tidak, kita dapat lebih mundur dan hanya menghabiskan banyak dana pendidikan yang sedang kurang. Apakah pembelajaran teknologi di sekolah adalah penting?

Tanggung jawab sekolah yang besar dalam memasuki era globalisasi adalah mempersiapkan siswa-siswi untuk menghadapi tantangan-tantangan yang sangat cepat perubahannya. Salah satu dari tantangan yang dihadapi oleh para siswa adalah menjadi pekerja yang bermutu.

Kemampuan berbicara dalam bahasa asing, kemahiran komputer dan Internet, dan kemampuan menggunakan program-program seperti Microsoft merupakan tiga kriteria utama yang pada umumnya diajukan sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja di Indonesia (dan di seluruh dunia).

Kelas Pelajaran IT

Mengingat hanya sekitar 30% dari lulusan SMA di seluruh wilayah Nusantara ini yang melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi formal, dan dengan adanya komputer yang telah merambah di segala bidang kehidupan manusia, maka dibutuhkan suatu tanggung jawab yang besar terhadap system pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan kemahiran komputer bagi para siswa kita. Pembelajaran teknologi adalah sangat penting dan semua sekolah adalah wajib untuk mengajar Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Walapun kita sangat mendukung pembelajaran teknologi, kita juga harus menjaga bahwa "teknologi pembelajaran", yang hanya sebagai beberapa medium untuk menyampaikan pendidikan dan belum tentu meningkatkan mutu pendidikannya, tidak menjadi fokusnya mamajemen pendidikan sampai merugikan aspek-aspek lain yang betul dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Misalnya, JarDikNas. Salah satu tujuan utama adalah meningkatkan mutu pendidikan lewat informasi yang lebih lengkap. Tetapi kelihatannya informasi mengenai masalah-masalah di lapangan sudah banyak sekali. Termasuk informasi mengenai keadaan di banyak sekolah yang ambruk dan mengancam keamanan anak-anak kita. Kapan masalah-masalah begini akan diatasi?

Misalnya, Meningkatkan Peran dan Mutu Perpustakaan Sekolah. Apakah hal utama adalah "Library Management System"?

Pendidikan Yang Bermutu

Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM (Pembelajaran Kontekstual). ("Mampu" termasuk Kreatif)

Kami di Pendidikan.Network sudah terus mendukung perkembangan teknologi di DepDikNas maupun di sekolah sejak tahun 1998. Tetapi kami juga wajib untuk memonitor perkembangan teknologi dari sisi keuntungan dan kemajuan mutu pendidikan secara rialistik dan holistik, kalau tidak, kita dapat lebih mundur dan hanya menghabiskan banyak dana pendidikan yang sedang kurang. Apakah pembelajaran teknologi di sekolah adalah penting?

Tanggung jawab sekolah yang besar dalam memasuki era globalisasi adalah mempersiapkan siswa-siswi untuk menghadapi tantangan-tantangan yang sangat cepat perubahannya. Salah satu dari tantangan yang dihadapi oleh para siswa adalah menjadi pekerja yang bermutu.

Kemampuan berbicara dalam bahasa asing, kemahiran komputer dan Internet, dan kemampuan menggunakan program-program seperti Microsoft merupakan tiga kriteria utama yang pada umumnya diajukan sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja di Indonesia (dan di seluruh dunia).

Kelas Pelajaran IT

Mengingat hanya sekitar 30% dari lulusan SMA di seluruh wilayah Nusantara ini yang melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi formal, dan dengan adanya komputer yang telah merambah di segala bidang kehidupan manusia, maka dibutuhkan suatu tanggung jawab yang besar terhadap system pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan kemahiran komputer bagi para siswa kita. Pembelajaran teknologi adalah sangat penting dan semua sekolah adalah wajib untuk mengajar Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Walapun kita sangat mendukung pembelajaran teknologi, kita juga harus menjaga bahwa "teknologi pembelajaran", yang hanya sebagai beberapa medium untuk menyampaikan pendidikan dan belum tentu meningkatkan mutu pendidikannya, tidak menjadi fokusnya mamajemen pendidikan sampai merugikan aspek-aspek lain yang betul dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Misalnya, JarDikNas. Salah satu tujuan utama adalah meningkatkan mutu pendidikan lewat informasi yang lebih lengkap. Tetapi kelihatannya informasi mengenai masalah-masalah di lapangan sudah banyak sekali. Termasuk informasi mengenai keadaan di banyak sekolah yang ambruk dan mengancam keamanan anak-anak kita. Kapan masalah-masalah begini akan diatasi?

Misalnya, Meningkatkan Peran dan Mutu Perpustakaan Sekolah. Apakah hal utama adalah "Library Management System"?

Posting Perdana

Alhamdulilah
Blogge wis dadi Ok!!!!!!